Agaknya pendapat ini menyebar luas di masyarakat karena besarnya
pengaruh free sex di era globalisasi ini. Pola pikir serba praktis yang
tertanam dalam benak anak muda zaman sekarang membuat mereka selalu bertindak
tanpa berfikir lebih jauh.
Mereka siap untuk menerima kenikmatan tanpa mau
menerima konsekuensi yang ada dibaliknya. Saat mereka mengetahui segalanya
sudah terlambat, mereka akan mencoba untuk menutupi kenyataan yang ada dengan cara
menggugurkan kandungannya!
Berapa banyak jiwa mungil yang tak bersalah harus
mati demi melindungi orang-orang yang tak bisa menerima keadaan ini? Satu? Dua?
Tiga? Agaknya jumlah tersebut tidak akan pernah berhenti bertambah hingga
mereka sadar bahwa yang mereka lakukan adalah salah.
Takut sang bayi akan menjadi aib.
Itulah alasan yang paling sering dipakai oleh orang-orang yang tidak
menginginkan kehamilan. Padahal sang bayi bukanlah hal yang menyebabkan aib,
namun tindakan tidak terpuji para remaja yang melakukan seks diluar nikah
itulah yang mendatangkan aib.
Tentu saja menggugurkan sang bayi tidak akan
membuat aib ini hilang karena sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan
jatuh juga (A pot of milk is ruined by a drop of poison). Bila sudah begini,
membunuh sang bayi pun tidak akan menghasilkan hal positif dan hanya menambah
dosa bagi sang pelaku sendiri.
Selain alasan di atas, ada juga
beberapa alasan umum seperti takut mati saat melahirkan, takut menjadi gemuk,
takut ada alat operasi yang tertinggal, dll. Namun agaknya hal-hal tersebut
tidak perlu dikhawatirkan. Kelalaian saat operasi memang ada, namun itu sangat
jarang terjadi.
Mitos bila badan akan menjadi gemuk sesungguhnya tidak
mengerikan, namun normal. Faktanya, bentuk tubuh akan kembali seperti semula
atau bahkan lebih indah setelah melahirkan. Bila memang harus mati,
berbahagialah, anda telah menyelamatkan 1 nyawa! Bahkan umat muslim percaya
bila ada orang yang meninggal saat melahirkan seketika akan diangkat ke surga.
Betapa mulianya dibandingkan dengan menggugurkan kandungan!
Masa kelahiran
sang anak adalah waktu yang ditunggu-tunggu.
Hamil itu menyenangkan saat telah berhasil
mencapai ujungnya; saat sang anak lahir.
Sama rasanya seperti saat orang-orang
mengumpulkan modal guna mencapai mimpi kita dan berhasil. Rasanya sangat
menyenangkan!
Percayalah, setiap orang punya kesempatan untuk memperbaiki
kesalahannya di masa lalu. Mungkin para remaja itu pernah melakukan kesalahan
fatal, namun apabila mereka yakin bahwa lebih baik untuk melupakan masa pahit
itu dan bangkit, mereka akan jadi lebih baik.
Percayalah! Lebih baik para
remaja itu melahirkan anaknya dan memperbaiki kehidupannya daripada mereka
menggugurkannya dan dihantui oleh perasaan bersalah seumur hidup. Bayangkanlah para remaja itu
bercengkrama dengan anak-anaknya dalam gelak tawa. Karena menjadi ibu itu indah
dan menyenangkan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar