
Seperti yang kita ketahui, Handphone sekarang ini telah menjadi suatu alat yang dikenal oleh masyarakat luas. Apalagi mengingat penggunaan Handphone yang sangat membantu kita untuk menghubungi dan dihubungi setiap saat. Namun, sampai sekarang masihlah sangat rancu tentang bahaya penggunaan Handphone seperti dapat munculnya penyakit kanker (yang dapat berarti kanker yang sebenarnya dan bahasa plesetan yang dapat diartikan kantong kering) serta gangguan pada otak.
Nah, emisi sinyal handphone ternyata bisa merangsang bagian korteks otak yang paling dekat dengan pesawat telefon itu. Ketika Anda menggunakan telepon genggam, 70-80 persen energi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap oleh kepala.Studi yang dimuat dalam "Annals of Neurology" ini menambah besar jumlah lembaga penelitian yang sering dilakukan sebelumnya tentang pengaruh handphone pada otak dan hubungannya dengan kanker. Namun, seperti dilansir Reuter (26/6), belum jelas apakah pancaran gelombang tersebut memberi dampak berbahaya atau tidak bagi kinerja otak dalam jangka waktu lama.
Jenis handphone yang memancarkan medan elektromagnetik dikenal sebagai GSM (Global System for Mobile Communication). Meski demikian, sejauh ini dampak yang mungkin ditimbulkannya pada otak masih menjadi perdebatan dan belum bisa dipahami dengan baik.
Dr. Paolo Rossini dari Rumah Sakit Fatebenefratelli di Milan, Italia, dan rekan menggunakan Transcranial Magnetic Stimulation (TSM) untuk memeriksa fungsi otak saat menggunakan handphone. Dalam studi ini Paolo dibantu 15 relawan pria yang menggunakan handphone GSM 900 selama 45 menit. Hasilnya, sel-sel korteks motor 12 dari 15 relawan yang berdekatan dengan handphone terlihat mengalami rangsangan selama menggunakan handphone, namun kembali normal setelah satu jam kemudian.
*Korteks adalah lapisan terluar otak, sementara korteks motor yang dikenal sebagai “daerah yang mudah mengalami rangsangan”, karena stimulasi magnetik yang mengakibatkan keregangan otot.
Para peneliti menegaskan bahwa mereka belum menemukan efek buruk penggunaan handphone pada otak. Namun, pada orang dengan kondisi seperti epilepsi, yang berkaitan dengan rangsangan sel otak, memiliki potensi untuk terpengaruh stimulasi magnetik. "Boleh dikatakan, penggunaan EMF (frekuensi elektromagnetik) dalam jangka waktu lama dan kontinu berkaitan dengan penggunaan handphone dalam kehidupan sehari-hari mungkin akan memicu risiko atau bahkan manfaat bagi penderita sakit otak. Kita masih butuh studi lebih lanjut agar bisa lebih mengetahui kondisi ini dan memberikan peraturan yang aman bagi pengguna handphone yang makin tersebar luas ini," jelas Paolo.
Radiasi ponsel diduga kuat juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Sebuah penelitian yang didanai perusahaan-perusahaan ponsel, belum lama ini, mengidikasikan bahwa radiasi dari handset dapat menimbulkan sejumlah gangguan seperti insomnia, sakit kepala dan pusing-pusing. Radiasi juga dapat menurunkan durasi tidur lelap sehingga mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk memulihkan diri.
Salah seorang peneliti, Profesor Bengt Arnetz, mengatakan bahwa riset tersebut mengindikasikan dengan kuat bahwa penggunaan ponsel berhubungan dengan perubahan khusus pada bagian otak yang berfungsi mengaktifkan dan mengkoordinasikan sistem stres.
“Teori lainnya yang muncul adalah radiasi dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang berfungsi mengatur ritme tubuh secara internal,” katanya.
Masih terkait ponsel, penggunaan alat komunikasi itu secara berlebihan ternyata juga berpotensi menyebabkan kanker kelenjar ludah.
Indikasi terbaru akan pengaruh buruk ponsel ini terungkap melalui hasil penelitian yang melibatkan sekitar 500 orang Israel yang mengidap kanker. Dalam penelitian di Israel tersebut, data penggunaan ponsel para partisipan dianalisa dan dibandingkan dengan 1.300 pemeriksaan kesehatan.
Dari hasil analisa, partisipan yang biasa memakai ponsel dengan menempelkannya di satu sisi kepala selama beberapa jam tercatat 50 persen berisiko lebih besar mengidap kanker kelenjar ludah.
*Riset mengenai pengaruh ponsel ini dipublikasikan dalam The American Journal of Epidemiology.
Penelitian tentang pengaruh ponsel memang sudah banyak dilakukan dan kebanyakan selalu memusatkannya pada risiko mengidap penyakit tumor. Dan tak jarang di antara riset tersebut tidak menemukan hubungan signifikan antara radiasi ponsel dengan risiko mengidap kanker.
Nah,meskipun bahaya handphone masih sangat kontroversional, namun ada baiknya kita menghindari dampak-dampak negatif yang mungkin saja terjadi karena penggunaan handphone. Berikut tips dari saya:
1. Bila menelepon, lebih baik gunakan headset supaya sinyal yang kita terima lewat handphone dapat berkurang. Namun harus diingat juga bahwa ada baiknya menelepon jangan sampai berjam-jam.
2. Sesuaikanlah penggunaan Handphone dengan kebutuhan dan situasi, jangan sampai Handphone kita bawa-bawa (bahkan sampai saat mandi pun dibawa) kemana-mana padahal kita tidak terlalu membutuhkannya.
3. Jangan meletakkan hp di dekat kita ketika sedang tidur. Meskipun tidak digunakan, handphone akan tetap memancarkan sinyal yang dipercaya berbahaya bagi tubuh.
4. Kurangi netting n browsing melalui hp, karena mungkin efek gprs akan menimbulkan efek yg sama juga dengan efek elektromagnetik dari hp.
5. Jangan meminjamkan hanphone terlalu lama ke anak berusia 8 tahun ke bawah. Karena kemungkinan dampak yang akan di dapat oleh anak-anak yang baru berkembang akan lebih berbahaya.
Intinya, alangkah lebih bijaksana jika para pengguna handphone lebih mengedepankan sikap hati-hati dan tak berlebihan. Gunakanlah handphone sesuai kebutuhan. Karena tentunya sesuatu yang berlebihan cenderung mengundang risiko. Jadi bersikap bijaklah dalam penggunaan handphone... =)
Sumber : berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar